Rabu, 27 Agustus 2014

Tips Fotografi Makro

Tujuan umum fotografi makro adalah untuk mendapatkan detail objek. pada fotografi makro hal-hal yang perlu ditekankan adalah:

  • Memiliki Tujuan; untuk memperoleh hasil yang maksimal penting diketahui tujuan pengambilan fotografi makro, apakah hanya untuk sekedar iseng, seni, kepentingan ilmiah, pemberitaan atau promosi produk, dengan demikian kita bisa fokus. Biasanya untuk kepentingan ilmiah dan pemberitaan lebih mengutamakan “pesan foto” daripada keindahannya (seni), namun akan menjadi foto yang hebat apabila keduanya dapat disatukan.
  • Menggunakan manual fokus (kalau ada pada kamera tentunya), karena seringkali autofokus “tidak mengetahui” bagian mana yang kita inginkan dari objek untuk difokuskan.
  • Menggunakan fitur self timer kamera, sehingga kamera benar-benar bebas dari goncangan.
  • Sebaiknya tidak menggunakan flash khususnya pada objek yang sangat dekat (lebih dekat dari 10-30 cm), penerangan objek dapat dilakukan dengan mengarahkan objek pada sumber cahaya. untuk penerangan pada benda bergerak (serangga, dll) menggunakan senter atau lampu baca
  • Menggunakan penyangga kamera; fotografi makro sangat sensitif terhadap goncangan, gunakan monopod, bipod, tripod, tetrapod atau benda-benda lain sebagai penyangga kamera misalnya buku atau kardus
  • Menggunakan lensa khusus makro atau mengaktifkan modus makro pada kamera.
  • Menggunakan mode aperture priority (bukaan lensa) lebar/nilai f rendah, ISO (sensifitas sensor kamera terhadap cahaya) rendah dan shutter speed relatif tinggi. Maaf untuk pembaca, khususnya kepada fotografer pemula, tips terakhir ini memang relatif sulit tapi akan gampang apabila benar-benar minat akan fotografi.

Macam-macam wireless trigger pada kamera DSLR


  • Basic Manual Trigger

Trigger jenis ini akan memicu flash saat kita menjepret foto. Trigger ini termasuk pada kategori trigger simple alias sederhana karena tidak ada fitur grouping (mengelompokan beberapa flash) atau mengirimkan sinyal TTL untuk pengukuran cahaya secara otomatis.

ada dua pilihan pada jenis trigger ini, ada yang kualitas biasa dengan resiko macet dan jarak tidak bisa jauh, dan yang kualitas dengan jarak lebih jauh dan jarang macet.

Contoh kualitas biasa: YongNuo RF602, PT 40 NE harga sekitar 200-300rb satu pasang.
Contoh kualitas bagus: PocketWizard Plus, Phottix Atlas harga sekitar 2-3 juta satu pasang.

  • Grouping Trigger

Trigger jenis ini memungkinkan kita untuk mengelompokkan lampu kilat. Ini akan sangat membantu jika memotret menggunakan beberapa lampu kilat, trigger ini juga membantu pada saat kita ingin melihat efek dari lampu kilat secara individu atau kelompok. Yang paling penting trigger ini akan memudahkan fotografer yang memakai beberapa lampu kilat tidak harus buka tutup flash satu persatu.

Contoh kualitas biasa: Phottix Strato II harga sekitar 800rb satu pasang.
Contoh kualitas bagus:  PocketWizard Plus III harga sekitar 2.5 juta satu pasang.

  • TTL Radio Trigger

Trigger jenis ini akan kamera bersinkronasi dengan flash dalam mengatur cahaya lampu flash, dan akan mengirimkan sinyal TTL dari kamera ke flash. Trigger ini bisa digunakan untuk mengatur rasio pencahayaan antara beberapa lampu kilat atau kelompok lampu kilat, dan dapat digunakan pada saat memotret dengan shutter speed yang tinggi (high speed sync).

Tips Foto Bunga


Salah satu pertanyaan yang kadang terabaikan dalam memotret bunga adalah “Adakah gangguan pada saat mengambil foto tersebut baik pada foreground maupun background”.
Taman diisi dengan segala macam gangguan potensial. Diantaranya mungkin gudang alat, pagar, bunga lainnya, garis pakaian dll. Sebuah keputusan harus dibuat apakah Anda ingin memasukkan elemen-elemen atau menghapusnya dari foto Anda.Entah pilihan adalah sah tetapi dalam kebanyakan kasus, Anda mungkin akan ingin menghapus elemen-elemen yang mengganggu tersebut kecuali dalam rangka menambah indah hasil dari foto yang akan anda hasilkan. Ada sejumlah pilihan terbuka untuk Anda jika Anda ingin menghapus elemen-elemen tersebut. Ada beberapa hal yang dapat anda lakukan dalam situasi ini diantaranya :

  • Memindahkan elemen-elemen pengganggu tersebut beberapa gangguan dapat dipindahkan dengan mudah sehingga mereka tidak dalam bingkai Anda
  • Cropping Anda bisa mendekati bunga tersebut agar menghasilkan foto yang lebih ketat atau anda juga bisa menggunakan lensa zoom untuk menghasilkan foto dengan konsep cropping ketat.
  • Gunakan aperture sempit kedalaman lapangan seperti yang kita disorot dalam pendahuluanjika Anda memilih aperture yang lebih luas (nomor kecil) Anda akan mengurangi kedalaman lapangan. Ketika Anda melakukan hal ini Anda membuat elemen di latar depan dan latar belakang lebih dan lebih banyak fokus.
  • Berpindah tempat ini dimaksudkan agar kita menemukan sudut pandang baru untuk menembak dari yang memiliki latar belakang kurang mengganggu.
  • Memetik tangkai bunga Ini adalah jalan terakhir dimana anda ingin menghasilkan foto sesuai dengan apa yang ada dalam konsep anda. Jika Anda akan melakukan ini pastikan Anda menyadari dampak lingkungan dari apa yang anda lakukan.